Kisah pria dan empat orang isterinya

6 oktober 2011 Kisah islami,cerita islam

Kisah Pria dan Empat
Ora Ada seorang pria saudagar kaya
raya yang mempunyai 4 isteri.
Seluruh isteri sangat dia cintai,
tapi yang ke-4 lah yang dia
manjakan dengan harta dan
kesenangan. Isterinya ini
memang tercantik di antara
ketiga isteri yang lainnya.
Saudagar ini juga mencintai
isterinya yang ke-3. Dia sangat
bangga dengan sang isteri dan
selalu berusaha untuk
memperkenalkan wanita cantik
ini kepada semua temannya.
Namun ia juga selalu khawaatir,
kalau-kalau isterinya nanti lari
dengan pria lain.
Begitu juga dengan isteri ke-2.
Si saudagar sangat
menyukainya karena ia isteri
yang sabar dan penuh
pengertian. Ketika dia
mendapat masalah, ia selalu
minta pertimbangan isteri
ke-2-nya ini, yang selalu
menolong dan mendampingi
sang suami melewati masa-
masa tersulit.
Sama halnya dengan isteri
pertama. Ia adalah pasangan
yang sangat setia dan selalu
membawa kebaikan bagi
kehidupan keluarganya. Wanita
ini yang merawat dan
mengatur semua kekayaan dan
bisnis sang suami. Akan tetapi,
sang pedagang kurang
mencintainya meski isteri
pertama ini begitu sayang
kepadanya.
Singkat cerita si saudagar jatuh
sakit dan menyadari bahwa ajal
makin dekat. Di tengah
sakitnya yang parah, dia
mencoba tentang semua
keindahan yang diperolehnya
dan berkata dalam hati, “Saat
ini aku punya 4 isteri. Namun
akankah aku sendiri saat aku
meninggal nanti. Betapa
menyedihkan.”
Lalu saudagar itu memanggil
semua isterinya dan bertanya
pada isteri yang ke-4-nya.
“Engkaulah yang paling
kucintai, kuberikan kau gaun
dan perhiasan indah. Nah,
sekarang aku akan mati.
Maukah kamu mendampingi
dan menemaniku?”
Sang isteri terdiam…. “Tentu
saja tidak!” Jawab isteri ke-4
dan pergi begitu saja tanpa
berkata-kata lagi. Jawaban ini
sangat menyakitkan hati.
Seakan-akan ada pisau
terhunus dan mengiris-iris
hatinya.
Saudagar itu sedih lalu
bertanya pada isteri ke-3.
“Aku pun mencintaimu
sepenuh hati dan saat ini
hidupku akan berakhir. Maukah
kau ikut denganku dan
menemani akhir hayatku?”
“Hidup begitu indah di sini,
Aku akan menikah lagi jika kau
mati.” Jawab isterinya seakan
tak peduli.
Bagai disambar petir di siang
bolong, si saudagar sangat
terpukul dengan jawaban
tersebut. Badannya terasa
demam.
Kemudian ia memanggil isteri
ke-2.
“Aku selalu berpaling
kepadamu setiap kali aku
mendapat masalah dan kau
selalu membantuku sepenuh
hati. Kini aku memerlukan
sekali bantuanmu. Kalau aku
mati, maukah engkau
mendampingiku?”
“Maafkan aku kali ini aku tak
dapat menolongmu. Aku hanya
dapat menghantarmu hingga
ke liang kubur. Nant akan
kubuatkan makam yang indah
untukmu.” Jawab si isteri
lembut
Saudagar ini sangat putus asa.
Dalam keadaan kecewa itu,
tiba-tiba terdengar suara,
“Aku akan tinggal bersamamu
dan menemanimu kemana pun
kau pergi. Aku tak akan
meninggalkanmu, aku akan
setia bersamamu.”
Pria itu lalu menoleh ke
samping, dan mendapati isteri
pertamanya di sana. Ia tampak
begitu kurus. Badannya seperti
orang kelaparan. Merasa
menyesal, sang pedagang lalu
bergumam, “Kalau saja aku
dapat merawatmu lebih baik
saat aku mampu, tak akan
kubiarkan engkau kurus seperti
ini, isteriku.”
Sahabatku! Ini memang cerita
poligami tapi sebatas tamsil.
Karena sesungguhnya dalam
kehidupan nyata kita punya 4
isteri ini.
Isteri ke-4 adalah TUBUH kita.
Seberapa banyak waktu dan
biaya yang kita keluarkan untuk
tubuh kita supaya tampak
indah dan gagah. Semua ini
akan hilang dalam suatu batas
waktu dan ruang. Tak ada
keindahan dan kegagahan yang
tersisa saat kita menghadap
kepada-Nya.
Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN
KEKAYAAN.
Saat kita meninggal, semuanya
akan pergi kepada yang lain.
Mereka akan berpindah
danmelupakan kita yang
pernah memilikinya. Sebesar
apapun kedudukan kita dalam
masyarakat dan sebanyak
apapun harta kita, semua itu
akan berpindah tangan dalam
waktu sekejap ketika kita tiada.
Sedangkan isteri ke-2, yakni
KERABAT DAN TEMAN.
Seberapa pun dekat
hubungankita dengan mereka,
kita tak akan dapat terus
bersama mereka. Hanya sampai
liang kuburlah mereka
menemani kita.
Dan sesungguhnya isteri
pertama kita adalah JIWA DAN
AMAL SHALIH KITA.
Sebenarnya hanya jiwa dan
amal shalih kita sajalah yang
mampu untuk terus setia
mendampingi kemana pun kita
melangkah. Hanya amallah
yang mampu menolong kita di
akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu,
perlakukanlah jiwa kita dengan
bijak serta jangan dan lekas
malu untuk berbuat amal,
memberikan pertolongan
kepada sesama yang
memerlukan. Betapa pun
kecilnya bantuan kita,
pemberian kita menjadi sangat
berarti bagi mereka yang
memerlukan.

Back to posts
Comments:
[2011-10-09 18:07] satria:

menyentuh kalbu q

[2011-10-06 04:03] Hamdan:

Menyentuh bgd cerita nya gan, ane Jd terharu

[2011-11-15 23:34] outlillep:

awal yang baik


Post a comment

mp3
wallpaper
aplikasi
ebook
artikel
Online Users
24/253908
XtGem Forum catalog