Polisi Nigeria gerebek sebuah
"pabrik bayi" di kota tenggara
Aba, dalam operasi tersebut
polisi menyelamatkan 32 gadis
remaja hamil yang diduga
ditahan dalam rangka untuk
"memproduksi" bayi, seperti
dilaporkan AFP.
Pihak berwenang menyerbu
rumah di Aba tersebut yang
digunakan untuk
memenjarakan para remaja
putri tersebut, mereka dipaksa
hamil dan kemudian bayi
mereka dijual serta digunakan
untuk ritual syirik atau adopsi
ilegal.
"Kami menyerbu sebuah rumah
milik Yayasan Salib (Cross
Foundation) tiga hari lalu
menyusul laporan bahwa
terdapat remaja putri berusia
antara 15 dan 17 yang dihamili
pemilik rumah," kata komisaris
polisi untuk negara Abia Bala
Hassan, seperti dilaporkan AFP.
Komisaris polisi mengatakan
mereka menyelamatkan 32
gadis hamil dan menangkap
pemilik rumah yang sedang
diinterogasi atas tuduhan
bahwa dia menjual bayi.
Gadis-gadis itu diduga menjual
bayi mereka antara 25.000
hingga 30.000 naira (160 dan
192 dolar) kepada pemilik
rumah, yang kemudian menjual
lagi bayi itu seharga 1 juta naira
kepada pembeli.
Namun, pemilik rumah
membantah menjalankan
"pabrik bayi" atau "peternakan
bayi", seperti yang dilaporkan
media lokal. Dia mengatakan
rumah itu disiapkan untuk
remaja yang hamil diluar nikah,
lapor BBC.
PBB memberi peringkat Nigeria
sebagai negara dengan tingkat
perdagangan manusia terbesar
ketiga, setelah kasus korupsi
dan perdagangan narkoba.
Diperkirakan bahwa setidaknya
10 anak dijual di Nigeria setiap
hari.