Sepotong roti penebus dosa

7 juni 2011|kisah teladan islami,cerita islam,artikel muslim

Abu Burdah bin Musa Al-Asy'ari
meriwayatkan, bahwa ketika
menjelang wafatnya Abu Musa
pernah berkata kepada
puteranya: "Wahai anakku,
ingatlah kamu akan cerita
tentang seseorang yang
mempunyai sepotong roti."
Dahulu kala di sebuah tempat
ibadah ada seorang lelaki yang
sangat tekun beribadah kepada
Allah. Ibadah yang dilakukannya
itu selama lebih kurang tujuh
puluh tahun. Tempat ibadahnya
tidak pernah ditinggalkannya,
kecuali pada hari-hari yang telah
dia tentukan. Akan tetapi pada
suatu hari, dia digoda oleh
seorang wanita sehingga
diapun tergoda dalam bujuk
rayunya dan bergelimang di
dalam dosa selama tujuh hari
sebagaimana perkara yang
dilakukan oleh pasangan suami-
isteri. Setelah ia sadar, maka ia
lalu bertaubat, sedangkan
tempat ibadahnya itu
ditinggalkannya, kemudian ia
melangkahkan kakinya pergi
mengembara sambil disertai
dengan mengerjakan solat dan
bersujud.
Akhirnya dalam
pengembaraannya itu ia sampai
ke sebuah pondok yang di
dalamnya sudah terdapat dua
belas orang fakir miskin,
sedangkan lelaki itu juga
bermaksud untuk menumpang
bermalam di sana, karena sudah
sangat letih dari sebuah
perjalanan yang sangat jauh,
sehingga akhirnya dia tertidur
bersama dengan lelaki fakir
miskin dalam pondok itu.
Rupanya di samping kedai
tersebut hidup seorang pendita
yang ada setiap malamnya selalu
mengirimkan beberapa buku
roti kepada fakir miskin yang
menginap di pondok itu dengan
masing-masingnya mendapat
sebuku roti.
Pada waktu yang lain, datang
pula orang lain yang membagi-
bagikan roti kepada setiap fakir
miskin yang berada di pondok
tersebut, begitu juga dengan
lelaki yang sedang bertaubat
kepada Allah itu juga mendapat
bahagian, karena disangka
sebagai orang miskin. Rupanya
salah seorang di antara orang
miskin itu ada yang tidak
mendapat bahagian dari orang
yang membahagikan roti
tersebut, sehingga kepada
orang yang membahagikan roti
itu ia berkata: "Mengapa kamu
tidak memberikan roti itu
kepadaku." Orang yang
membagikan roti itu menjawab:
"Kamu dapat melihat sendiri,
roti yang aku bagikan semuanya
telah habis, dan aku tidak
membagikan kepada mereka
lebih dari satu buku roti."
Mendengar ungkapan dari
orang yang membagikan roti
tersebut, maka lelaki yang
sedang bertaubat itu lalu
mengambil roti yang telah
diberikan kepadanya dan
memberikannya kepada orang
yang tidak mendapat bahagian
tadi. Sedangkan keesokan
harinya, orang yang bertaubat
itu meninggal dunia.
Di hadapan Allah, maka
ditimbanglah amal ibadah yang
pernah dilakukan oleh orang
yang bertaubat itu selama lebih
kurang tujuh puluh tahun
dengan dosa yang dilakukannya
selama tujuh malam. Ternyata
hasil dari timbangan tersebut,
amal ibadat yang dilakukan
selama tujuh puluh tahun itu
dikalahkan oleh kemaksiatan
yang dilakukannya selama tujuh
malam. Akan tetapi ketika dosa
yang dilakukannya selama tujuh
malam itu ditimbang dengan
sebuku roti yang pernah
diberikannya kepada fakir
miskin yang sangat
memerlukannya, ternyata amal
sebuku roti tersebut dapat
mengalahkan perbuatan
dosanya selama tujuh malam itu.
Kepada anaknya Abu Musa
berkata: "Wahai anakku,
ingatlah olehmu akan orang
yang memiliki sebuku roti itu!"

Back to posts
Comments:

Post a comment

mp3
wallpaper
aplikasi
ebook
artikel
Online Users
19/253970

Ring ring