dulu haram,sekarang halal

20 juni 2011,cerita islam,kisah islami

Pada suatu ketika di zaman Nabi
Muhammad SAW ada seorang
pencuri yang hendak bertaubat,
dia duduk di majelis Nabi
Muhammad SAW dimana para
shahabat berdesak-desakkan di
Masjib Nabawi.
Suatu
ketika dia menangkap
perkataan Nabi saw :
"Barangsiapa meninggalkan
sesuatu yang haram karena
Allah, maka suatu ketika dia
akan memperoleh yang Haram
itu dalam keadaan halal".
Sungguh dia tidak memahami
maksudnya, apalagi ketika para
shahabat mendiskusikan hal
tersebut setelah majelis dengan
tingkat keimanan dan
pemahaman yang jauh dibawah
sang pencuri merasa
tersisihkan.
Akhirnya
malam pun semakin
larut, sang pencuri lapar.
Keluarlah dia dari
Masjid
demi melupakan rasa
laparnya.
Di
suatu gang tempat dia
berjalan, dia mendapati suatu
rumah yang pintunya agak
terbuka. Dengan insting
pencurinya yang tajam ia dapat
melihat dalam gelap bahwa
pintu itu tidak terkunci...dan
timbullah peperangan dalam
hatinya untuk mencuri atau
tidak. Tidak, ia merasa tidak
boleh mencuri lagi.
Namun tiba-tiba timbul bisikan
aneh : "Jika kamu tidak mencuri
mungkin akan ada pencuri
lainnya yang belum tentu seperti
kamu".
Menjadi berfikirlah dia,
maka diputuskan dia hendak
memberitahukan/mengingatkan
pemiliknya
di dalam agar
mengunci pintu rumahnya,
karena sudah lewat tengah
malam.
Dia
hendak memberi salam
namun timbul kembali suara
tadi : "Hei pemuda! bagaimana
kalau ternyata di dalam ada
pencuri dan pintu ini ternyata
adalah pencuri itu yang
membuka, bila engkau
mengucap salam ... akan
kagetlah dia dan bersembunyi,
alangkah baiknya jika engkau
masuk diam-diam dan
memergoki dia dengan
menangkap basahnya !" Ah..
benar juga, pikirnya.
Maka masuklah ia dengan tanpa
suara... Ruangan rumah tersebut
agak
luas, dilihatnya berkeliling
ada satu meja yang penuh
makanan - timbul keinginannya
untuk mencuri lagi, namun
segera ia sadar - tidak, ia tidak
boleh mencuri lagi.
Masuklah ia dengan hati-hati,
hehhh ...syukurlah tidak ada
pencuri berarti memang sang
pemilik yang lalai mengunci
pintu. Sekarang tinggal
memberitahukan kepada
pemilik rumah tentang
kelalaiannya, tiba-tiba terdengar
suara mendengkur halus dari
sudut ruang....Ahh ternyata ada
yang tidur mungkin sang
pemilik dan sepertinya
perempuan cantik.
Tanpa dia sadari kakinya
melangkah mendekati tempat
tidur, perasaannya berkecamuk,
macam-macam yang ada dalam
hatinya. Kecantikan, tidak
lengkapnya busana tidur yang
menutup sang wanita membuat
timbul hasrat kotor dalam
dirinya.
Begitu
besarnya hingga keluar
keringat dinginnya, seakan jelas
ia mendengar jantungnya
berdetak kencang didadanya,
serta tak dia sangka ia sudah
duduk mematung disamping
tempat tidur...Tidak, aku tidak
boleh melakukan ini aku ingin
bertaubat dan tidak mau
menambah dosa yang ada,
tidakk !!
Segera ia memutar badannya
untuk pergi. Akan ia ketuk dan
beri salam dari luar
sebagaimana tadi. Ketika akan
menuju pintu keluar ia melalui
meja makan tadi, tiba-tiba
terdengar bunyi dalam
perutnya...ia lapar. Timbullah
suara aneh tadi : "Bagus hei
pemuda yang baik, bagaimana
ringankah sekarang
perasaanmu setelah melawan
hawa nafsu birahimu?"
Eh-eh, ya.
Alhamdulillah ada rasa
bangga dalam hati ini dapat
berbuat kebaikan dan niat
perbuatan pemberitahuan ini
akan sangat terpuji. Pikir sang
pemuda. Suara itu
berkata :"Maka sudah
sepatutnya engkau memperoleh
ganjaran dari sang pemilik
rumah atas niat baikmu itu,
ambillah sedikit makanan untuk
menganjal perutmu agar tidak
timbul perasaan dan keinginan
mencuri lagi!!"
Berpikirlah
dia merenung
sebentar, patutkah ia berbuat
begitu? "Hei - tiba2x ia tersadar
serta berucap dalam hati -
engkau dari tadi yang berbicara
dan memberi nasihat
kepadaku? Tapi nasihatmu itu
telah menjadikan aku menjadi
tamu tidak diundang seperti ini,
tidak.. aku tidak akan
mendengarkan nasihatmu. Bila
engkau Tuhan, tidak akan
memberi nasihat seperti ini.
Pasti engkau Syaithon....(hening).
Celaka aku, bila ada orang yang
di luar dan melihat
perbuatanku .... aku harus
keluar." Maka tergesa-gesa ia
keluar rumah wanita tersebut,
ketika tiba dihadapan pintu ia
mengetuk keras dan mengucap
salam yang terdengar serak
menakutkan.
Semakin khawatir ia akan
suaranya yang berubah, setelah
itu tanpa memastikan
pemiliknya mendengar atau
tidak ia kembali menuju masjid
dengan perasaan galau namun
lega, karena tidak ada orang
yang memergoki dia melakukan
apa yang disarankan suara aneh
tadi.
Sesampai
dimasjid, ia melihat
Nabi saw sedang berdiri sholat.
Di sudut ruang ada seorang
yang membaca al qur-aan
dengan khusyu' sambil
meneteskan air mata, di sudut-
sudut terdapat para shahabat
dan kaum shuffah tidur. Dingin
sekali malam ini, lapar sekali
perut ini teringat lagi ia akan
pengalaman yang baru dia
alami, bersyukur ia atas
pertolongan Allah yang
menguatkan hatinya.
Tapi ... tidak di dengar bisikan
Allah di hatinya, apakah Allah
marah kepadaku? Lalu ia
menghampiri sudut ruang
masjid duduk dekat pintu, dekat
orang yang membaca al qur-
aan. Ditengah melamunnya ia
mendengar sayup namun jelas
bait-bait ayat suci ......
Dan mereka semuanya (di
padang Mahsyar) akan
berkumpul menghadap ke
hadirat Allah, lalu
berkatalah orang-orang
yang lemah kepada orang-
orang yang
sombong:"Sesungguhnya
kami dahulu adalah
pengikut-pengikutmu,
maka dapatkah kamu
menghindarkan dari pada
kami azab Allah (walaupun)
sedikit saja Mereka
menjawab:"Seandainya
Allah memberi petunuk
kepada kami, niscaya kami
dapat memberi petunjuk
kepadam.Sama saja bagi
kita apakah kita mengeluh
ataukah bersabar.Sekali-kali
kita tidak mempunyai
tempat untuk melarikan
diri". (QS. 14:21)
Dan berkatalah syaitan
tatkala perkara (hisab) telah
diselesaikan:"
Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu
janji yang benar, dan
akupun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku
menyalahinya.Sekali-kali
tidak kekuasaan bagiku
terhadapmu, melainkan
(sekedar) aku menyeru
kamulalu kamu mematuhi
seruanku, oleh sebab itu
janganlah kamu mencerca
aku, akan tetapi cercalah
dirimu sendiri.Aku sekali-
kali tidak dapat
menolongmu dan kamupun
sekali-kali tidak dapat
menolongku.Sesungguhnya
aku tidak membenarkan
perbuatanmu
mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak
dahulu". Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu
mendapat siksaan yang
pedih. (QS. 14:22)
Bergetarlah hatinya mendengar
perkataan Allah yang di
dengarnya, berkatalah ia
"Engkau berbicara
kepadakukah, ya Allah?" Serasa
lapang hatinya, semakin asyik
dia mendengarkan bacaan suci
itu, maka lupalah ia akan
laparnya, segar rasanya
badannya.
Cukup
lama ia mendengarkan
bacaan orang itu hingga tiba-
tiba tersentak ia karena bacaan
itu dihentikan berganti dengan
ucapan menjawab salam.
Terlihat olehnya pula bahwa
pria itu menjawab salam
seseorang wanita dan seorang
tua yang masuk langsung
menuju tempat Nabi
Muhammad SAW sedang duduk
berdzikir, dan wajah wanita
itu ... adalah wajah wanita
tadi !!!??? Timbul gelisah
hatinya, apakah tadi ketika ia
berada diruangan itu sang
wanita pura-pura tidur dan
melihat wajahnya? Ataukah ada
orang yang diam-diam
melihatnya, mungkin laki-laki
tua yang bersamanya adalah
orang yang diam-diam
memergokinya ketika ia keluar
dan mengetuk pintu rumah itu?
Ahh ... celaka, celaka.
Namun gemetar
tubuhnya, tidak
mampu ia menggerakkan
anggota tubuhnya untuk
bersembunyi atau pergi apalagi
tampak olehnya pria yang tadi
membaca al Qur-aan hendak
tidur dan tak lamapun
mendengkur. Dan ia lihat
mereka sudah berbicara dengan
Nabi
saw.... celaka, pikirnya
panik !!
Hampir
celentang jantuh ia
ketika terdengar suara Nabi
Muhammad SAW. : "Hai Fulan,
kemarilah !" Dengan pelahan
dan perasaan takut ia
mendekat. Ia berusaha
menyembunyikan wajahnya.
Ia
mendengar sang perempuan
masih berbicara kepada Nabi
Muhammad SAW. katanya :
"...benar ya Rosulullah, saya
sangat takut pada saat itu saya
bermimpi rumah saya
kemasukan orang yang hendak
mencuri, dia mendekati saya
dan hendak memperkosa saya,
ketika saya berontak ... ternyata
itu hanya mimpi. Namun ketika
saya melihat sekelilingnya
ternyata pintu rumah saya
terbuka sebagaimana mimpi
saya dan ada suara
menyeramkan yang membuat
saya takut. Maka segera saya
menuju rumah paman saya
untuk meminta dicarikan suami
buat saya, agar kejadian yang
dimimpi saya tidak terjadi bila
saya ada suami yang
melindungi. Sehingga beliau
mengajak saya menemui
engkau disini agar memilihkan
calon suami untuk saya".
Nabi saw memandang kepada si
pemuda
bekas pencuri, lalu
berkata : "Hai Fulan, karena
tidak ada pria yang bangun
kecuali engkau saat ini maka
aku tawarkan padamu, maukah
engkau menjadi suaminya?"
Terkejut ia mendengar itu, cepat
mengangguklah ia.
Dan
setelah sholat shubuh Nabi
saw mengumumkan hal ini dan
meminta para shahabat
mengumpulkan dana untuk
mengadakan pernikahan dan
pembayaran mas kawin si
pemuda ini.
Setelah
pernikahannya, tahulah
ia akan arti perkataan Nabi
Muhammad yang lalu :
"Barangsiapa
meninggalkan
sesuatu yang haram karena
Allah, maka suatu ketika dia
akan memperoleh yang Haram
itu dalam keadaan halal".
Sekarang
ia dapat memakan
makanan yang tadi dengan halal
(dahulunya haram), dan ia dapat
menikmati wanita itu sebagai
isterinya dengan halal. Allahu
Akbar, wal Hamdu Lillah.
(SELESAI)

Back to posts
Comments:
[2011-06-30 17:55] Hamba Allah:

Subhanallah,

[2011-06-28 08:19] Fbtrik:

Oklek kang,ente jg sering2 mampir y... Hehe :D

[2011-06-25 10:14] Hamdan:

Sungguh mendalam bgd isi ceritanya . img . Terus. Diupdate ya gan artikelnya....... Hihihi.......


Post a comment

mp3
wallpaper
aplikasi
ebook
artikel
Online Users
20/253971
XtGem Forum catalog