20 jawaban iblis

4 juli 2011,kisah islam,artikel islami

Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rasulullah saw untuk
memberitahu segala rahasianya,baik yang disukai maupun yang
dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, “Hai Iblis!
Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasullullah saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya
Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataanpun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu,
uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras.” Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah
matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu.
Iblis pun memberi salam,sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw.
Maka sambut Iblis (alaihi laknat),“Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku?
Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab
Nabi dengan marah, “Hai Aduwullah seteru Allah!Kepadaku engkau menunjukkan
kebaikanmu?Janganlah mencoba menipuku
sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab
hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah
Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.Hai Iblis! Sebenarnya salam itu
sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa
kehendakmu datang
menemuiku?” Taklimat Iblis, “Ya Nabi Allah!Janganlah engkau marah.Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk
memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu
persatu dengan sebenarnya,tiadalah aku berani menyembunyikannya.” Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, “Ya Rasulullah!Sekiranya aku berdusta barang
sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu.” Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya,inilah satu peluangku untuk
menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini
dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.
Pertanyaan Nabi (1):
“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?”
Jawab Iblis:
“Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di
antara segala musuhku di muka bumi ini.” Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, “Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun
tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah.Kiranya aku menyerupai dirimu,maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan
pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam,begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir,
murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang
sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya
bersamaku.”
Pertanyaan Nabi (2):
“Hai Iblis! Bagaimana
perbuatanmu kepada makhluk Allah?”
Jawab Iblis:
“Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga
mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku
lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya,
ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.Demikian juga ketika pesta yang
bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan
supaya hilang peraturan dan minum arak.Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal,
fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah
beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi
kasih antara mereka,
terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu,peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan
salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal
ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah
rasa ria, takabur, megah,sombong dan melengahkan
amalnya.Bila pada lidahnya,mereka akan gemar berdusta,mencela dan mengumpat.Demikianlah aku goda mereka
setiap saat.”
Pertanyaan Nabi (3):
“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan
pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang
menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang
menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota
badanmu?”
Jawab Iblis:
“Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar
juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi
jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi
ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa
waktu lamanya.Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini,
maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan seluruh
Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang
permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari.Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya
diusir dari syurga ke dunia.Keduanya berpisah beberapa
tahun dan kemudian
dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya
membunuh saudaranya Habil.
Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia,aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke
langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan
syurga mereka.Kemudian aku
turun ke dunia, dan
memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan carut-marut.Tetapi ketika engkau lahir ke
dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri
rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras
juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu.Maka besarlah kesusahanku
dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.”
Pertanyaan Nabi (4):
“Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?”
Jawab Iblis:
“Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan
atau hatinya. Jika tidak berhasil juga,aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku”
Pertanyaan Nabi (5):
“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Sebesar-besarnya kesusahanku.Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia,
pada setiap anggota badannya.Setengah-setengahnya datang
pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was,terlupa bilangan rakaatnya,bimbang pada pekerjaan dunia
yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholatnya,hilang khusyuknya -matanya
sentiasa menjeling ke kiri kanan,telinganya senantiasa mendengar orang bercakap
serta bunyi-bunyi yang lain.Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia
tidak kuasa sujud berlama-lama,penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya,
itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis
itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri
akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman.”
Pertanyaan Nabi (6):
“Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Jika mereka membaca Al-Quran
karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya.”
Pertanyaan Nabi (7):
“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah,bagaimana
perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Binasalah diriku,gugurlah
daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya.”
Pertanyaan Nabi (8):
“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita.Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan
dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa
Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi,
yakni Malaikat, bulan, bintang,burung dan ikan-ikan semuanya
siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa.Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka.Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya,serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari
umatmu mulai berpuasa,dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan
garangnya menangkapku dan
tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan
dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah
bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah
habis umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa
sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di
tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa.”
Pertanyaan Nabi (9):
“Hai Iblis! Bagaimana seluruh
sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis:
“Seluruh sahabatmu juga adalah
sebesar – besar seteruku. Tiada
upayaku melawannya dan tiada
satu tipu daya yang dapat
masuk kepada mereka. Karena
engkau sendiri telah berkata:
“Seluruh sahabatku adalah
seperti bintang di langit, jika
kamu mengikuti mereka, maka
kamu akan mendapat
petunjuk.”
Saidina Abu Bakar al-Siddiq
sebelum bersamamu, aku tidak
dapat mendekatinya, apalagi
setelah berdampingan
denganmu. Dia begitu percaya
atas kebenaranmu hingga dia
menjadi wazirul a’zam. Bahkan
engkau sendiri telah
mengatakan jika ditimbang
seluruh isi dunia ini dengan
amal kebajikan Abu Bakar, maka
akan lebih berat amal kebajikan
Abu Bakar. Tambahan pula dia
telah menjadi mertuamu karena
engkau menikah dengan
anaknya, Saiyidatina Aisyah yang
juga banyak menghafadzHadits-
haditsmu.
Saidina Umar Al-Khattab pula
tidaklah berani aku pandang
wajahnya karena dia sangat
keras menjalankan hukum
syariat Islam dengan seksama.
Jika aku pandang wajahnya,
maka gemetarlah segala tulang
sendiku karena sangat takut. Hal
ini karena imannya sangat kuat
apalagi engkau telah
mengatakan, “Jikalau adanya
Nabi sesudah aku maka Umar
boleh menggantikan aku”,
karena dia adalah orang
harapanmu serta pandai
membedakan antara kafir dan
Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.
Saidina Usman Al-Affan lagi, aku
tidak bisa bertemu, karena
lidahnya senantiasa bergerak
membaca Al-Quran. Dia
penghulu orang sabar,
penghulu orang mati syahid
dan menjadi menantumu
sebanyak dua kali. Karena
taatnya, banyak Malaikat datang
melawat dan memberi hormat
kepadanya karena Malaikat itu
sangat malu kepadanya hingga
engkau mengatakan, “Barang
siapa menulis Bismillahir
rahmanir rahim pada kitab atau
kertas-kertas dengan dakwat
merah, nescaya mendapat
pahala seperti pahala Usman
mati syahid.”
Saidina Ali Abi Talib pun itu aku
sangat takut karena hebatnya
dan gagahnya dia di medan
perang, tetapi sangat sopan
santun, alim orangnya. Jika iblis,
syaitan dan jin memandang
beliau, maka terbakarlah kedua
mata mereka karena dia sangat
kuat beribadat serta beliau
adalah golongan orang pertama
memeluk agama Islam dan tidak
pernah menundukkan
kepalanya kepada sebarang
berhala. Bergelar ‘Ali
Karamullahu Wajhahu’ –
dimuliakan Allah akan wajahnya
dan juga ‘Harimau Allah’ dan
engkau sendiri berkata, “Akulah
negeri segala ilmu dan Ali itu
pintunya.”Tambahan pula dia
menjadi menantumu, semakin
aku ngeri kepadanya.”
Pertanyaan Nabi (10):
“Bagaimana tipu daya engkau
kepada umatku?”
Jawab Iblis:
“Umatmu itu ada tiga macam.
Yang pertama seperti hujan dari
langit yang menghidupkan
segala tumbuhan yaitu ulama
yang memberi nasihat kepada
manusia supaya mengerjakan
perintah Allah serta
meninggalkan laranganNya
seperti kata Jibril a.s, “Ulama itu
adalah pelita dunia dan pelita
akhirat.”
Yang kedua umat tuan seperti
tanah yaitu orang yang sabar,
syukur dan ridha dengan
karunia Allah. Berbuat amal
soleh, tawakal dan kebajikan.
Yang ketiga umatmu seperti
Firaun; terlampau tamak dengan
harta dunia serta dihilangkan
amal akhirat. Maka akupun
bersukacita lalu masuk ke dalam
badannya, aku putarkan hatinya
ke lautan durhaka dan aku hela
ke mana saja mengikuti
kehendakku. Jadi dia senantiasa
bimbang kepada dunia dan
tidak hendak menuntut ilmu,
tiada masa beramal ibadat, tidak
hendak mengeluarkan zakat,
miskin hendak beribadat.
Lalu aku goda agar minta kaya
dulu, dan apabila diizinkan Allah
dia menjadi kaya, maka
dilupakan beramal, tidak
berzakat seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana
mahligainya. Bila umatmu
terkena penyakit tidak sabar
dan tamak, dia senantiasa
bimbang akan hartanya dan
setengahnya asyik hendak
merebut dunia harta, bercakap
besar sesama Islam, benci dan
menghina kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk
jalan maksiat, tempat judi dan
perempuan lacur.”
Pertanyaan Nabi (11):
“Siapa yang serupa dengan
engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang meringankan
syariatmu dan membenci orang
belajar agama Islam.”
Pertanyaan Nabi (12):
“Siapa yang mencahayakan
muka engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang berdosa,
bersumpah bohong, saksi palsu,
pemungkir janji.”
Pertanyaan Nabi (13):
“Apakah rahasia engkau kepada
umatku?”
Jawab Iblis:
“Jika seorang Islam pergi buang
air besar serta tidak membaca
doa pelindung syaitan, maka
aku gosok-gosokkan najisnya
sendiri ke badannya tanpa dia
sadari.”
Pertanyaan Nabi (14):
“Jika umatku bersatu dengan
isterinya, bagaimana hal
engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika umatmu hendak
bersetubuh dengan isterinya
serta membaca doa pelindung
syaitan, maka larilah aku dari
mereka. Jika tidak, aku akan
bersetubuh dahulu dengan
isterinya, dan bercampurlah
benihku dengan benih isterinya.
Jika menjadi anak maka anak itu
akan gemar kepada pekerjaan
maksiat, malas pada kebaikan,
durhaka. Ini semua karena
kealpaan ibu bapaknya sendiri.
Begitu juga jika mereka makan
tanpa membaca Bismillah, aku
yang dahulu makan
daripadanya. Walaupun mereka
makan, tiadalah merasa
kenyang.”
Pertanyaan Nabi (15):
“Dengan jalan apa dapat
menolak tipu daya engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika dia berbuat dosa, maka dia
kembali bertaubat kepada Allah,
menangis menyesal akan
perbuatannya. Apabila marah
segeralah mengambil air
wudhu’, maka padamlah
marahnya.”
Pertanyaan Nabi (16):
“Siapakah orang yang paling
engkau lebih sukai?”
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang
tidak mencukur atau mencabut
bulu ketiak atau bulu ari-ari
(bulu kemaluan) selama 40 hari.
Di situlah aku mengecilkan diri,
bersarang, bergantung, berbuai
seperti pijat pada bulu itu.”
Pertanyaan Nabi (17):
“Hai Iblis! Siapakah saudara
engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang tidur meniarap /
telungkup, orang yang matanya
terbuka (mendusin) di waktu
subuh tetapi menyambung tidur
lagi. Lalu aku lenakan dia hingga
terbit fajar. Demikian jua pada
waktu zuhur, asar, maghrib dan
isya’, aku beratkan hatinya
untuk sholat.”
Pertanyaan Nabi (18):
“Apakah jalan yang
membinasakan diri engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang banyak menyebut
nama Allah, bersedekah dengan
tidak diketahui orang, banyak
bertaubat, banyak tadarus Al-
Quran dan sholat tengah
malam.”
Pertanyaan Nabi (19):
“Hai Iblis! Apakah yang
memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang duduk di dalam
masjid serta beriktikaf di
dalamnya”
Pertanyaan Nabi (20):
“Apa lagi yang memecahkan
mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang taat kepada kedua
ibu bapanya, mendengar kata
mereka, membantu makan
pakaian mereka selama mereka
hidup, karena engkau telah
bersabda, ‘Syurga itu di bawah
tapak kaki ibu’”

Back to posts
Comments:
[2014-12-17 18:55] hariyantoarby@gmail.com:

Subhanallah


Post a comment

mp3
wallpaper
aplikasi
ebook
artikel
Online Users
26/253910
Duck hunt